Rabu, 28 September 2016

Membuat Benda Hias dengan Teknik Membentuk

 Bahan yang akan digunakan masih dengan stilingfoam. Bahan ini mudah diperoleh. Kali ini kita akan membuat papan nama yang indah. 
 Sediakan lembaran gabus (stilingfoam) ukuran 30 cm x 50 cm dengan ketebalan 1 cm. Siapkan pula bahan pewarna, seperti cat air, cat plakat, atau cat sablon kain. Untuk bahan perekat sediakan lem kertas atau lem kayu. Alat yang dibutuhkan adalah penggaris, pisau pemotong dan kuas. Perhatikan langkah-langkah berikut.

1. Langkah 1
    Pertama-tama buatlah desain papan nama sesuai selera kamu sendiri. Terutama bentuk landasan hurufnya.

2. Langkah 2
    Buatlah namamu di atas landasan, sesuaikan dengan bentuk landasan agar kelihatan harmonis.

3. Langkah 3
    Potong bentuk landasan sesuai gambar rencana (desain) yang kamu inginkan.

4. Langkah 4
    Potong pula bentuk huruf satu persatu sesuai desain.

5. Langkah 5
    Buat bentuk hiasan lain bila perlu, seperti bentuk bunga, ornamen, atau lainnya.

6. Langkah 6
    Warnai bagian-bagian tersebut dengan cat yang telah disediakan.

7. Langkah 7
    Bila cat sudah kering susun dan rekatkan bagian-bagian itu dengan lem sesuai desain.

8. Langkah 8
    Beri gantungan papan nama yang sudah jadi itu. Maka kini kamu telah memiliki papan nama yang cantik.

 Kamu bisa membuat kreasi yang beragam, bisa saja kamu membuat papan ulang tahun, selamat datang, nama adikmu, aya, kakak, ibu, atau lainnya. Selamat berkarya.



Membuat Desain Benda Hias

 Untuk membuat gambar desain dibutuhkan beberapa bahan dan alat. Untuk pembuatan desain motif ukir kayu juga dibutuhkan alat sebagai berikut.

1. Kertas Gambar
    Kertas gambar yang digunakan sebagai media pembuatan desain adalah kertas gambar sejenis manila.

2. Pensil
    Pensil yang digunakan adalah pensil HB atau 2B agar bila terdapat kesalahan, mudah dihapus.

3. Karet Penghapus
    Karet penghapus yang digunakan adalah karet penghapus untuk pensil.

4. Penggaris
    Jenis penggaris yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan desain, seperti penggaris lurus, penggaris siku, penggaris segitiga, busur, bahkan jangka.

5. Bahan Warna
    Bahan pewarna yang digunakan bermacam-macam disesuaikan dengan selera. Untuk pewarnaan hitam-putih dapat menggunakan tinta bak (tinta cina), spidol, pena biasa, rapidograph, dan sebagainya, sedangkan untuk desain warna dapat menggunakan cat air.

6. Kuas
    Kuas dibutuhkan bila pewarnaan menggunakan cat air atau tinta bak

Membuat Desain Benda Pakai

 Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain benda pakai adalah memerhatikan aspek kenyamanan. Yang disebut nyaman adalah benda yang kita desain dapat memenuhi fungsi secara baik atau optimal. Mendesain tempat minum yang baik adalah bila disain itu diterapkan, maka benda yang dibuat akan nyaman sebagai tempat minum.

a. Membuat Desain Pola Batik Daerah Pekalongan
    Membuat desain (pola) batik Pekalongan sebenarnya sama dengan membuat batik daerah lainnya. Di dalam pola batik tradisional biasanya terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu:
1.) Motif pokok
2.) Motf isen
3.) Motif pengisi bidang

1.) Motif Pokok
     Motif pokok, yaitu motif yang menjadi motif inti dari keseluruhan pola pada batik. Biasanya motif pokok ini juga menjadi nama dari jenis batik. Misalnya, motif pokok bunga buketan menjadi nama batik buketan.

2.) Motif Isen
     Motif isen, yaitu motif yang berfungsi untuk mengisi (melengkapi) motif pokok. Motif isen biasanya berbentuk garis-garis. Ada berbagai corak motif isen, bahkan seorang perajin dapat menciptakan motif isen tersendiri. Perajin-perajin batik Pekalongan yang terdiri dari kaum wanita sangat mahir menciptakan motif-motif ini secara otodidak.

3.) Motif Pengisi Bidang
     Motif ini merupakan motif diluar motif pokok yang mengisi bidang keseluruhan batik. Motif pengisi bidang bentuknya lebih kecil dari motif pokok.
     Motif pengisi bidang adalah motif yang berfungsi menghias bidang kain batik pokok. Seperti motif isen, motif pengisi bidang juga terdiri dari banyak ragam karena setiap perajin dapat menciptakan variasinya tersendiri.

Senin, 26 September 2016

Beragam Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

 Pembuatan karya seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain teknik batik, teknik cetak, dan teknik las.

a. Teknik Batik
    Karya seni rupa yang dibuat dengan cara ini memerlukan bahan dan peralatan khusus, serta pembuatannya melalui prosedur yang berbeda dengan teknik yang lain. Bahan dasar yang digunakan untuk membatik, antara lain kain putih yang dapat ditempeli lilin atau malam sebagai bahan perintang dan kain tersebut dapat meresap warna, bahan pembangkit warna, bahan pelarut napthol, bahan pelarut garam, serta lilin atau malam.
    Salah satu daerah yang terkenal dengan teknik membatiknya adalah Pekalongan. Pekalongan terkenal sebagai kota batik karena banyak penduduknya yang membuat kerajinan batik. Hampir diseluruh penduduknya yang membuat kerajinan batik. Hampir di seluruh wilayah Pekalongan terdapat sentra-sentra kerajinan batik. Bahan, saat ini banyak dijumpai grosir-grosir batik yang menjual berbagai macam kerajinan yang terbuat dari kain batik. Batik tidak hanya digunakan sebagai bahan pakaian saja, tetapi dapat juga digunakan untuk hiasan dinding, gorden, taplak meja, tutup saji, payung, dan kap lampu.
    Batik juga dapat dijadikn media ekspresi seperti lukis batik. Batik lukis adalah batik yang dikerjakan dengan teknik lukis. Tentu saja melukisa batik tidak tidak sama dengan melukis di atas kanvas atau kertas. Melukis batik dikerjakan dengan media bahan-bahan batik seperti lilin malam (wax), dan pewarna batik. Pewarnaan batik lukis biasanya menggunakan teknik coletan atau dulitan yaitu teknik pewarnaan menggunakan kuas yang terbuat dari bilah bambu yang dihaluskan salah satu ujungnya. Batik lukis Pekalongan didominasi oleh motif tumbuhan.
    Selain Pekalongan teknik batik banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Garut, Lasem, Cirebon, dan Solo. Masing-masing daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri.


b. Teknik Cetak
    Karya seni rupa yang dilakukan dengan teknik cetak, antara lain berupa fotografi, semua karya seni grafis, dan karya desain grafis. Proses pembuatannya membutuhkan acuan cetak yang dipakai sebagai klise. Dengan klise tersebut memungkinkan karya dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan bentuk, warna, dan kualitas yang sama.


c. Teknik Las
    Dalam membuat karya seni patung dapat menggunakan bahan dari batu andesit, logam, perunggu, atau kayu. Teknik las digunakan untuk membuat patung yang berbahan dasar perunggu atau logam lainnya. Sentra-sentra industri kerajinan logam, antara lain terdapat di Klaten, Juana, dan Mojokerto.   

Fungsi Karya Seni Rupa

 Karya seni rupa memiliki fungsi dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi berikut ini.

a. Karya seni rupa murni, yaitu karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan batin senimannya dan tidak memiliki tujuan praktis. Contohnya, lukisan, patung, hiasan dinding, dan elemen-elemen estetis pada sebuah interior.
b. Karya seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Oleh karena itu, di dalam pembuatannya selalu memperhatikan azaz form follow function (bentuk mengikuti fungsi). Contohnya, meja, kursi, vas bunga, dan pakaian, sedangkan karya seni rupa yang digunakan untuk keperluan upacara adat biasanya memiliki makna tertentu berkaitan dengan kepercayaan masyarakat pendukungnya.

 Sebenarnya manusia menciptakan benda karena ia membutuhkan benda tersebut. Oleh karena itu, setiap benda yang diciptakan manusia selalu mempunyai fungsi. Setidaknya untuk si pembuatnya. Demikian pula benda-benda seni rupa tradisional di daerah juga mempunyai fungsi bentuk dan makna tersendiri.
 Di dalam penciptaan suatu benda masyarakat tradisional biasanya terdorong oleh pengalaman spiritualnya. Oleh karena itu, benda seni rupa tradisional tidak lepas dari makna-makna magis sesuai kepercayaan masyarakat tersebut.
 Berikut ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah yang memiliki keragaman fungsi dan bentuk.


a. Perisai/Kelembit
    Perisai atau Kelembit termasuk benda seni rupa daerah Kalimantan dari suku Dayak. Benda ini mula-mula mempunyai fungsi sebagai alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Perisai terbuat dari kayu yang ringan, tetapi tidak mudah pecah. Pada awalnya bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran, tetapi sekarang ini kebanyakan dihiasi dengan lukisan yang menggunakan warna hitam-putih atau merah-putih. Selain sebagai alat pelindung diri dari serangan musuh, perisai juga berfungsi sebagai alat penolong saat kebakaran atau untuk melindungi diri dari nyala api, untuk perlengkapan menari dalam tari perang, alat untuk melerai perkelahian, dan perlengkapan untuk upacara Belian.
    Adapun Motif yang digunakan untuk menghias perisai tersendiri dari 3 motif dasar, yaitu berikut ini.
a. Motif burung enggang (Kalung Tebengaang)
b. Motif naga/anjing (Kalung Aso')
c. Motif topeng (Kalung Udo')


b. Ulap Doyo
    Ulap doyo merupakan nama kain sebagai benda seni rupa daerah Dayak Benuaq, Ulap berarti kain, Doyo adalah nama sebuah jenis tumbuhan di Kalimantan. Jadi ulap doyo artinya kain yang terbuat dari pohon doyo. Kain dari serat daun doyo ini merupakan hasil kerajinan yang hanya dibuat oleh wanita-wanita suku Dayak Benuaq yang tinggal di Tanjung Isuy.
   Tanaman doyo menyerupai tanaman pandan, tumbuh dengan subur di Tanjung Isuy. Serat daunnya kuat dan dapat dijadikan benang untuk ditenun. Tenunan doyo ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sandang seperti pakaian, dan koplah. Saat ini fungsi ulap doyo berkembang menjadi hiasan dinding.


c. Bening Aban
    Bening aban adalah alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik dan serta uang logam.


d. Mandau
    Mandau merupakan senjata Tradisional khas suku Dayak yang menyerupai pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagang terbuat dari kayu atau tulang. Mandau termasuk benda magis. Oleh karena itu, sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak. 

Minggu, 25 September 2016

Bentuk-Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

 Bentuk merupakan wujud yang ditampilkan atau yang tampak sehingga dapat dilihat dan diraba. Bentuk-bentuk yang ditampilkan dalam karya seni rupa umumnya tidak hanya sebatas menata atau menyusun unsur-unsur seni rupa seperti, garis, warna, dan tekstur, tetapi juga sebagai simbol-simbol tertentu yang memiliki makna tertentu pula.
  Bentuk-bentuk karya seni rupa berdasarkan ukuran (dimensi) dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini.

a. Seni Rupa Dua Dimensi (2D)
    Seni rupa dua dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, dan lebar berbentuk bidang, seperti lukisan, karikatur, batik, ilustrasi, dan grafis. Karya seni rupa dua dimensi bisa dilihat dari corak kain batik yang berasal dari Garut, kain batik Pekalongan, dan kain batik Cirebon.

b. Seni Rupa Tiga Dimensi (3D)
    Seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi sehingga berbentuk bangun atau ruang (volume), seperti patung, bangunan (bangunan arsitektur), seni instalasi, dan keramik. Seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai arah. Di indonesia, karya seni rupa tiga dimensi yang dihasilkan dapat berbeda-beda, seperti bentuk patung yang berasal dari Pulau Nias berbeda dengan patung Suku Asmat dari Papua.

Selasa, 13 September 2016

Jenis dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah

 Sebelum membahas tentang seni rupa tradisional daerah setempat, ada baiknya terlebih dahulu disinggung sekilas mengenai pengertian seni dari beberapa tokoh, diantaranya sebagai berikut;

  1. Achdiat Kartamihardja berpendapat bahwa seni adalah aktivitas rohani manusia yang merefleksikan realitas kedalam suatu karya.
  2. Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan bersifat indah sehingga mampu menggerakan jiwa dan perasaan.
  3. Thomas Munro berpendapat bahwa seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikolog atas manusia lain yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi, baik yang asional maupun yang irasional.
  
   Karya seni rupa yang ada di Indonesia telah ada sejak zaman purba, hal ini terbukti dari berbagai peninggalannya yang masih dapat kita lihat, seperti arca, lukisan, dan dolmen. Adapun karya seni rupa yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan menjadi berbagai jenis berikut ini.

a. Seni Lukis
    Yaitu karya seni yang dibuat dengan proses melukis. Karya seni lukis muncul sejak zaman Prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya lukisan pada dinding Gua di Leang-Leang Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut sebagai media ekspresi dan sekaligus media permohonan sehingga bentuk yang dilukis berupa simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
    Seni lukis terapan yang ada di Indonesia dapat dijumpai diberbagai daerah, seperti seni lukis kaca dari Cirebon, seni lukis Sukaraja Banyumas, seni lukis dari Bali, dan seni lukis Papua, masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri.

b. Seni Patung
    Yaitu karya seni yang dibuat dengan proses membentuk sebuah benda, yang biasanya terbuat dari batu, kayu, semen, dan bahan lainnya.
    Karya seni patung sudah ada sejak zaman purba berupa patung-patung primitif. Patung-patung tersebut digunakan sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang.

c. Seni Relief
    Yaitu karya seni yang dibuat dengan proses mengukir. Karya seni relief mulai nampak pada zaman hindu, budha, dan islam. Tema yang dipakai biasanya berkaitan dengan kepentingan agama. Hal ini dari relief pada dinding Candi Prambanan dan Candi Borobudur.

d. Seni Kriya
    Yaitu karya seni yang cara pembuatan dikerjakan langsung oleh tangan manusia. Oleh karena itu, seni kriya sering disebut pula kerajinan. Contohnya, kerajinan tangan dari bambu yang dibuat oleh masyarakat daerah TasikMalaya dan kerajinan rotan dari Cirebon.

e. Seni Grafis
    Yaitu karya seni yang dibuat dengan proses dicetak. Beberapa teknik cetak yang biasa dipakai untuk membuat karya seni grafis, diantaranya adalah cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring (sablon).

f. Seni Keramik
    Yaitu karya seni yang dibuat dari tanah liat atau lempung yang dibakar dengan suhu tertentu.
    Karya seni ini lebih dikenal dengan nama gerabah. Ada beberapa daerah pengrajin karya seni kramik diantarannya Plered Purwakarta, dan Kasongan-Yogyakarta.

g. Seni Desain
    Yaitu karya seni yang dibuat dengan proses pembuatan suatu rencana. Ada berbagai macam seni desain, diantaranya adalah desain interior, desain produk, desain arsitektur, dan desain grafis. Karya seni ini lebih dikenal pada zaman modern.